Jumat, 07 Desember 2012

9 Teknik Untuk Berhenti Berpikir Negatif , copying from kaskus

Berpikir negatif untuk sebagian besar dari kita mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut.

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

1. Hidup di saat ini
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Jangan berdiam diri
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Taman vertikal mendukung gerakan go green " save the earth"

Saat ini terbatasnya lahan membuat Anda kesulitan membuat taman. Tenang, sekarang Anda dapat memiliki taman dengan membuat taman vertikal. Taman jenis ini cocok juga ditempatkan pada hunian bergaya minimalis. 


Namun, sebenarnya kreasi inovatif tanaman ini sudah ada sedari dulu di berbagai wilayah alami negara tropis ini. Hanya, belum tertata dengan baik dan teratur karena berlokasi di alam bebas seperti pada ngarai atau dinding alam pegunungan. Kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan penghijauan, pemandangan alami tentunya ini mendapat imajinasi, kreativitas dan pengetahuan dari para arsitek. Hasilnya, taman vertikal tak hanya memberikan kesan asri dan sejuk dari tanaman pilihan namun juga dapat menampilkan nilai estetika dari sebuah dinding yang kosong.    Hebatnya lagi, taman vertikal ini dapat diaplikasikan pada ruang luar maupun ruang dalam (interior) tergantung selera dan kebutuhan si penghuni rumah. Jika ingin ditempatkan diluar rumah maka ada dua pilihan lahan untuk dijadikan taman vertikal yakni dinding ataupun atap rumah. Sedangkan peletakan di dalam rumah, hanya pada dinding rumah. Sejalan dengan isu Global Warming dan sosialisasi Go Green, peletakan taman vertikal ini diyakini dapat memberikan banyak keuntungan. Ingin tahu delapan alasan mengapa Anda membutuhkan taman vertikal? Ini dia:


  • Menambah keindahan alami ruangan
  • Menampilkan taman cantik di lahan terbatas
  • Menahan panas matahari
  • Mengurangi tingkat kebisingan suara
  • Mengurangi polusi udara
  • Menangkap partikel debu dan kotoran
  • Mengurangi efek tampias hujan
  • Meningkatkan suplai oksigen
 Untuk mendapatkan taman ini, Anda tidak susah-susah mencari tempat yang pas, karena:
  • Dapat memakai media dinding di dalam ruangan kecil maupun besar.
  • Mudah untuk menanam, menanam dan kembali menanamnya (reuseable vertical growing) dengan berbagai tanaman (baik bunga-bungan, sayur-mayur hingga tanaman herbal).
  • Keuntungan yang selalu Anda nikmati setiap saat termasuk mengurangi polusi dan akhirnya penggunaan AC (air conditioner) berkurang.
  • Siram tanaman sehari sekali dengan menggunakan teko penyiram tanaman (watering can).
  • Bersabarlah saat membuat taman vertikal karena tanaman perlu ditanam satu per satu dan tidak langsung menanam tanaman besar di dinding. Mulai dengan menanam biji lalu biarkan tanaman itu beradaptasi sehingga akarnya berkembang, kuat dan tidak akan jatuh.


 dukung go green SMAN 8 TANGERANG yaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!